Jadi bro and sis..mari kita lanjutkan
bercerita tentang perjuangan. Perjuangan 1945 yang ga akan pernah ada habisnya
hahha
Ini adalah tentang topik yang
sebenernya mau aku ceritakan dari awal. Kemaren ada salah otak, jadi ya gitu
deh. Ngomongnya kanan kiri ga jelas *kaya orangnya. Mau bukti kalo aku ga
jelas?? Nih buktinya masih single. Kalo aku jelas, pacar aku udah 10 donk.
Ngapain coba punya pacar 1, putus sakit ati doank. Coba punya 10, pulang kampung 5 masih
ada 5. Ngambek 3 masih ada 7 yang lain. Selingkuh 6?? Masih ada 4 lain yang
setia kook hahha. Engga engga, aku bercanda. Cukup punya satu aja ya sayang,
sama seperti kamu yang cuma punya satu Tuhan..
Aku mencintai seseorang. Seseorang
yang sangat terasa indah bila aku menatapnya. Ini bukan cinta buta, ini hanya
sebuah cinta yang datang dari Tuhan. Yang aku tak tahu kenapa itu terasa indah
dan sakit. Dalam sekejap kau tersenyum, dan dalam sekejap kau menangis. Ia yang
pernah berkata kepadaku tentang perjuangkan apa yang kau cintai. Dan andai dia
tahu aku sedang memperjuangkan itu. Memperjuangkan semua hal yang aku cintai,
termasuk dia. Hadeeh..aku tak pernah mencintai teman dekatku sendiri dan sekarang
aku baru tahu rasanya begitu sulit namun terlampau mudah. Bingung?? Aku juga
hahhaha
Aku
sering berfikir untuk mundur dan stuck. Bayangkan saja itu seperti kamu berada
di tengah lautan, kamu harus memutuskan sampan kamu akan berjalan ke kanan atau
kiri, sekalipun mungkin nantinya kamu hanya bisa mengharapkan angin yang
bertiup. Tapi setidaknya kamu udah tahu harus belok setir kanan atau kiri *yaa
setidaknya kalo kamu tersesat terus ada yang nanyain kmu mau kemana kamu bisa
jawab, jadi kan kamu ga bego-bego amat hahha..
Ada tiga pilihan yang ada didepanku, maju; mundur; atau
stuck. Aku pilih mundur. Gebetan dia banyak T.T ..cantik, anggun, kalem,
nyenengin. La gue?? Binal dan ga tau diri -__- . tanpa dipikirpun kamu bakalan
tahu dia milih siapa *read tanpa dipikir haha
Jadi saat itu aku memutuskan untuk
mundur. Mundur, saat itu. Mungkin mundur perlahan. Doaku hanya satu pada Tuhan,
ijinkan aku untuk melupakannya. Menjadikan ia seorang teman tanpa rasa cinta..
Entahlah, Tuhan seperti berkata lain.
Dalam hitungan jam, saat mata ini terbuka menyapa sejuknya embun pagi. Aku tahu Tuhan
baru saja menghadirkannya dalam mimpiku, itu seperti sebuah obat dalam
kerinduan. Ketika aku menatap mobile
phoneku, nama dan lukisan indah wajahnya ada disana. Dia menghubungiku. Aku
hanya menghela nafas, terasa sudah tak bisa berbuat apapun. Dan saat kaki ini
aku langkahkan menuju kampus, aku menatap matanya. Indah dan terasa sangat
menyejukkan..
Saat itu rasanya seperti Tuhan berkata jangan mundur.. meskipun saat itu aku
juga tak tahu Tuhan berkata apa padaku. Semakin aku berusaha untuk
melupakannya, itu semakin sulit dan sakit. Seperti ada seseorang yang berkata, cuma segitu doank perjuanganmu?sampe sini doank?? Dan
akhirnya…eng ing eng.. aku memutuskan untuk maju. Sudah aku fikirkan resikonya,
apa yang akan aku rasakan dan apa yang harus aku lakukan untuk mengatasinya
*mungkin haha. Apapun itu, dari keputusanku aku sadar, aku sedang bermain api. Yang
terkadang ia menghangatkan dan suatu saat ia bisa membakar. Mungkin itu tak
apa, sepanjang aku tahu apa tujuan kamu terbakar..
Aku masih memperjuangkannya sampai
sekarang. Aku tak tahu ini benar atau salah . Yang aku rasa sekarang, itu indah. Percayalah,
membuat tersenyum orang yang kamu cintai itu indah. Dan perjuangan seperti apa
yang sedang aku lakukan, cukup aku dan Tuhan yang tahu *padahal aku juga ga tau si sebenernya. Aku diam, tapi ada banyak hal yang sedang aku fikirkan. Aku diam, tapi itu seperti ada banyak hal yang akan aku lakukan. Seperti apa nanti
endingnya, biarlah Tuhan menyimpan rahasia itu rapat-rapat. Andai aku boleh
meminta, aaak Tuhan aku mau dia >.<
Jadi milikku!! hahahha
Ini ceritanya curhat, karna aku ga tau harus cerita sama siapa hahha. Kamu tahu? kalo aku boleh minta, aku mau suatu ketika nanti ketika aku membuka mataku di pagi hari aku menatap matanya. aku mau seusai aku berdoa, tangan dia yang aku cium. aku mau saat aku ingin bersandar, bahu dia yang ada disampingku. aku mau saat dia ingin menangis, aku berada disampingnya sembari berucap Tuhan selalu ada disampingmu. aku mau saat ia lelah aku mengusap kepalanya hahhaha *ngomong apa saia. itu lebih sakit saat melihat dia menghisap tembakau daripada aku tahu dia sedang dekat dengan yang lain. entah hal apa yang sedang aku fikirkan. aku mengikhlaskannya pada Tuhan, 1001 doa untuknya biarlah Tuhan yang menjawab. aku hanya ingin berucap bahwa aku mencintainya...
Tuhan..bukakan pintu hatinya. Bukan agar aku bisa masuk ke dalamnya, tapi agar ia bisa mengisinya dengan Engkau lebih banyak. Dan atas restu-Mu...izinkan aku berada disampingnya sampai batas yang kau tentukan. Ia hanya membutuhkanMu lebih banyak dibandingkan ia membutuhkanku. Lindungi dan hangatkan hatinya. amin...
"Andai kau tahu, aku sedang memperjuangkan semua hal yang aku cintai, termasuk kau"
Komentar