Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2014

Pendaki Merbabu

Merbabu, 21-23 Juni 2014 Pendakian pertamaku di awali pada gunung ini. Merbabu. Sebelumnya aku pernah melakukan pendakian, 2 tahun lalu. Tapi aku ga ngerti itu bukit atau gunung. Toh di peta ga ada tanda gunung juga disono. Oke, kita sebut dia bukit, bukit ungaran. Tapi kata temen aku itu gunung masih aktif, itu gundukan tergalau yang pernah aku tahu, gundukan yang sebenarnya entah  bukit atau gunung -_- Untuk pendaki amatir seperti aku, kemakluman yang pertama adalah ketika aku merasa lebih cepat capai sehingga sering berhenti, ITU WAJAR hahaha. Pendakian dimulai pukul 10 pm. Untuk mendaki gunung Merbabu lewat jalur kopeng cunthel kamu dipungut biaya Rp 4.000,00. Itu nanti kamu bakal dikasih peta sama babangnya. Gelap beud ini jalan naik2 ke puncak gunung pokoknya. Senter udah dinyalain semua, tapi tetep aja ini jalur pendakian tetep berasa gelap. Iyalah, namanya juga lewat hutan, sejak kapan hutan difasilitasi lampu malem sama pemerintah -_- Kata temen2 kmrn, “mba, kal

sb - MPTN

Gudh morning, Sampaikan ucapan syukurmu kepada Tuhan pagi ini, Ia yang masih memberikan kesempatan kepadamu untuk hidup sempurna hingga detik ini. Berikan sebuah senyuman indah pada dunia, ia yang mengajarimu banyak hal yang memperlihatkan 1001 keindahan padamu. Pagi ini, disebuah tempat yang begitu sunyi dan tenteram aku sudah dikelilingi oleh 5 manusia dengan laptop dipangkuan masing-masing * termasuk aku *. Mereka sedang memikirkan hajat hidup orang banyak, lihat saja dahi mereka yang berkerut dan berlapis kaya kue lapis yang ga manis. Mukanya yang ga senyum sesenti rasanya ingin aku tarik 10 cm * duhdeek jangan, kasian *, bahkan aku saja yang sedang memangku netbookku yang sangat aku sayang ini masih bisa tersenyum #sendiri yang ga kalah sama orang gila newbie. Tapi senyum aku manis banget loh. Serius. Serius boongnya haha Selasa, 17 Juni 2014 Hari ini adalah hari yang paling mendebarkan setelah UAN bagi anak SMA kelas 3. Hari ini adalah hari pelaksanaan SBMPTN (Seleks

Terimakasih yang Lalu

Kita menyebutnya dengan masa lalu. Masa lalu yang dahulu terasa sangat indah, yang sempat membuat hati melayang kemudian jatuh terjerembab. Yang terasa sangat indah jika dikenang, tersenyum tanpa kau sadari. Untuk seseorang yang ada di masa lalu, Hai. Kamu yang telah mengajariku banyak hal. Terimakasih sudah sempat menemaniku selama hampir 5 tahun. Terima kasih atas sebuah kecupan kening yang sempat kau daratkan di keningku. Terimakasih atas genggaman hangatmu yang kau beri saat aku merasa terjatuh. Terimakasih atas senyum manismu yang beberapa kali engkau beri kepadaku. Terimakasih atasmu yang sudah mengajariku untuk berhijab. Ketahuilah aku menangis hanya karnamu dahulu, di awal 2013 hingga seminggu lebih lamanya. Aku mengenangmu entah berapa lama. Aku yang masih mengharapkanmu saat itu, berharap kau kembali dan kita melanjutkan perjalanan kita yang sempat terhenti. Sebuah janji yang sempat kau ucapkan untuk mengarungi hidup bersama. Aku bermain hati dengan bebera