Kamu tahu rasa sakit? Yang ia tak pernah kamu
undang tapi selalu datang dengan sendirinya. Rasa yang tak pernah engkau
harapkan ada, namun ia seolah menjadi sebuah kepastian dalam hidupmu.
Pengobatan dan pencegahannya selalu kau susun dengan sangat apik. Tanpa sebuah
celah. Tapi toh celah kegagalan itu
selalu ada, yang selalu membuat air matamu menetes. Cepat atau lambat . .
Sakit itu lebih keren daripada jelangkung.
Dia ga perlu kamu panggil sampe 3x, ga perlu ritual khusus untuk kamu
hadirkan,ga perlu ngumpulin banyak orang lalu bareng-bareng baca mantra. Dia
bakal dateng dan mengunjungimu secara pribadi, face to face. Kurang romantis apa lagi coba sakit??
Sakit itu lebih jahat dari dendam Nyi Pelet
yang tak terbayarkan. Yang nancepnya lebih tajem dari pengeboran sumur tanpa
memandang itu yang ngebor babangnya ganteng apa kagak. Tanpa ngelihat itu
babang masih perjaka ato kagak. Yang tamparannya lebih keras dari dikhianati
temen. Yang bara api kebenciannya lebih besar dari ga dihargai. Fix. Ga tau aku
ngomong apa barusan
Sakit itu rasanya lebih dingin dari es dan
lebih panas dari api. Seperti sebuah cinta yang susah untuk dideskripsikan. Obatnya
lebih susah ditemuin. Beda sama jodoh yang pasti datang, obat sakit belum tentu
ia mau datang menjengukmu. Sama seperti cinta yang harus kau jemput, obat
sakit-pun harus kau temukan. Kalo ga ketemu? Yaa paling stadiumnya pindah ke
stadium akut #sakitjiwa.Cepat atau lambatnya itu tergantung pada dirimu, bukan
dirinya atau diriku. Sakit itu sangat istimewa dan spesial. Lebih spesial dari
martabak telur yang isinya 2 telur.
Dia yang datang pasti akan kembali. Dan
sakit yang datang pasti juga akan kembali. Dengan sebuah bekas yang berbeda
pada tiap individu. Dengan obat yang berbeda, jangka waktu yang
sesingkat-singkatnya *semoga*. Dan singkatnya
setiap orang berbeda. Singkatnya, sakit memiliki keistimewaan yang super duper
eaper. Dia seperti ultraman yang mempunyai kekuatan besar. Seperti manusia yang
berbeda satu dengan lainnya. Sakit yang kamu rasain antara satu orang dengan
orang lain berbeda. Sekalipun mungkin penyebab sakitnya sama. Kadang aku ga
ngerti kenapa orang dengan seenak jidat *yang
setengah botak* bilang, “halah cuma gitu. Aku pernah ngerasain kaya kamu,
lebih parah lagi.”
Hello mas . .situ siapa? Dukun? Atau mak
erot??
Bahkan ramalan dukun pun tak pernah benar
100%. Mau tahu kenapa? Karna quota internet mbah dukun abis buat facebookan ama
twitteran. Haha
Setiap orang dilahirkan oleh pasangan yang berbeda, dengan lingkungan yang berbeda. Jadi logisnya, nilai yang tertanam didalam otak dan usus buntunya pasti beda. Jangankan isi otak, isi perutnya aja beda. Sama-sama makan nasi, tapi jenis berasnya beda. Sama-sama makan telur, tapi peranakan ayamnya beda. Sama-sama minum, tapi mulutnya beda *ya iyalah*. Nilai yang berbeda, pandangan beda, menyikapi sesuatu-pun berbeda. Ada orang yang gampang banget bikin komitmen, ada yang mau bikin komitmen (doank) susah banget #sindirdirisendiri. Ada orang yang remidi sekali nangis bombay sampai berhari-hari ada yang santai sambil bersiul-siul #sindirdirisendiri. Ada yang gampang banget ngerasa nyaman sama orang, ada yang susah banget nyaman sama orang #sindirdirisendiri. Ada yang hidupnya jelas, ada yang sampe sekarang otaknya aja ga beres-beres #guabanget -_-
Sakit itu lebih enak dari durian *cuma buat orang yang suka durian*. Kenapa
enak? Sakit yang mengajarkanmu tentang arti dari sebuah kekuatan. Ga perlu pake
kekuatan bulan dan bintang kaya sailormoon, cukup dengan kekuatan hati *eaaa*. Kamu ga bisa belajar tentang itu,
sekalipun kamu sekolah di S3. Tapi enaknya sakit ga bisa dirasain sama setiap
orang, hanya orang terpilih yang bisa merasakannya.
Jadi kalo saat ini kamu sedang mengalami
sebuah rasa sakit yang berkepanjangan kaya musim kemarau yang tak kunjung henti
padahal kamu udah nangis batin ngarepin bisikan air hujan, berterima-kasihlah
kepada sakitmu. Apapun penyebab sakit itu datang.
Tersenyumlah untuk sakit yang
telah menyempatkan hadir dalam perjalanan hidupmu. Percayalah, Tuhan itu lebih
adil dari siapapun. Ia yang lebih tahu apa yang terbaik untukmu. Ia yang akan
menampilkan pelangi setelah hujan. Dan ketahuilah satu hal, kamu tak akan
pernah bisa merasakan seberapa dalam rasa sakit yang dirasakan oleh orang lain,
karna kamu bukan dia. Dan selamanya kamu tak akan pernah menjadi dia (sekian).
Komentar