Hai
selamat malam,
“Ini
malam minggu ya?”
“Iya.
Malam minggu”
“ah
bukan”
“yee
kagak percaya”
“ini
kan sabtu malam.hahhaha”
Inilah
pertikaian yang terjadi dalam hati seorang jomblowati. Bukan karna ga ada yang
ngapelin, bukan karna ga ada yang bisa dihubungin, bukan..bukan kok. Terus karna apa? Karna di malam yang hening
dengan bulan yang bersinar begitu indahnya ini, aku pastikan ibu dan adikku tak
bisa aku hubungi. Karna mereka pasti sedang bermalamminggurisasi tanpa
mengkhawatirkan anaknya yang kesepian dikossan membutuhkan belaian. Hahhahaha
Malam
ini aku melahap ayam goreng. Tahukah anda jikalau saia sudah tidak makan nasi
selama 3 hari? Hohoho saia tidak sedang diet. Saia takut kalo nanti badan saia
terlalu ramping dan langsing banyak lelaki tak bisa memalingkan matanya untuk
menatap saia lebih dalam. Lha wong
dengan badan saia yang sekarang aja udah banyak lelaki yang tak bisa
memalingkan matanya, untuk tidakmenatapku. Hahhaha oke puas kalian??
Aku
bersyukur aku jelek. Tak cantik, pendek, item, kucel, dan…ngeselin hahha. Menjadi
jelek itu menyenangkan, karna ketika ada seseorang yang mencintaimu berarti dia
mencintai karna kekuranganmu, memahamimu dan menerimamu apa adanya #eaaa. Suatu
ketika nanti kau akan tahu bahwa cinta yang tulus itu tak dapat kau peroleh dengan
mudah *ngomong apa kau nak
Aku
melangkahkan kakiku ke sebuah tempat jualan babang ayam goreng di pinggir
jalan. Kaki kananku menapak diiringi oleh kaki kiri yang tak mau kalah ingin
maju bersama. Mataku memandang ke sekeliling, ada ±10 orang pembeli didalamnya,
mayoritas laki-laki. Beberapa berpasangan dengan sesama jenis *mungkin nasib
mereka juga sama sepertiku yang tak tahu harus melampiaskan malam minggu dengan
siapah, dan beberapa dengan teman satu gengnya. Aku berjalan ke depan
babang ayam goreng
“mas,
ayam goreng satu di bungkus ya”
Senyum
babang mengembang dengan sangat manis #kayabratawali. Satu hingga dua detik
mata ini memandang si babang ayam goreng. Aku suka senyumannya, si 3
babangs ayam goreng. Mereka bekerja dengan tawanya, dengan senyumnya, disertai
dengan sebuah kebahagiaan. Yah, kebahagiaan… sebuah aura yang tak bisa kau
temukan pada setiap orang, bahkan pada orang yang hidup berkecukupan. Dan malam
ini, Allah mengizinkanku melihat sebuah kebahagiaan dalam sebuah kesederhanaan,
kau tahu? Itu sangat cantik…
Bahagia?
Setiap orang mempunyai definisi tersendiri mengenai hal ini. Kalo bahasa
skripsinya, definisi operasionalnya berbeda. Tergantung latar belakang, tujuan,
dan kerangka konsep yang dibuat. Latar belakang berisi seribu satu alasan
mengapa kamu masih pantas hidup hingga saat ini, apa saja yang sudah kau
lakukan hingga 21 tahun ini *ini pertanyaan aku (-_-),
sudahkah kau belajar dari semuanya??
Tujuan merupakan kemana arah hidupmu, apa targetmu
Kerangka
konsep berisi segala rencana hidup dengan brainstorming cara meraih mimpi
Semua
itulah yang akan menentukan kebahagiaanmu. Jika tujuanmu uang, mungkin sampai
kau belum mendapatkan uang satu karung kau tak akan bahagia. Jika tujuanmu
gengsi, sampai orang tak bisa memandangmu sebagai emas, aku tak tahu apa kau
bisa bahagia.
Bahagia
tak bisa kau rencanakan, tapi ia bisa kau buat. Dengan campuran telur dan
sedikit tepung *kocok sebentar kemudian masukkan ke dalam oven. Jika kau mempunyai latar belakang kuat,
tujuan sederhana dan kerangka konsep yang apik, bahagia akan selalu ada
dihatimu. Ada beberapa orang yang bahagia dengan kehidupan sederhananya, namun
beberapa orang masih belum bisa bahagia karna kehidupannya yang ia tak tahu
sendiri. Aku selalu iri menatap sebuah kebahagiaan yang bisa muncul
dalam sebuah kesederhanaan, tak semua orang bisa merasakan itu
Anggaplah
bahagia itu sederhana. Saat sebuah senyuman muncul dari orang terdekat yang kau
cintai. Atau lihatlah bahagia sebagai sesuatu yang rumit, saat proses
pengerjaan skripsi begitu membuatmu hampir putus asa. Proses yang membuatmu
merasa itu malapetaka. Namun hasil yang esok kau petik adalah syurga #syalalala. Pandanglah
bahagia sebagai suatu derita, saat seseorang yang sangat kau cinta tak bisa
memberikan hatinya padamu. Itu mungkin awal kehancuran, tapi melihat ia
bisa tersenyum sangat apik dengan orang lain adalah suatu kebahagiaan
tersendiri bagimu. Suatu ketika nanti kamu akan bangga dengan hatimu yang sudah
bisa mengerti apa itu ikhlas. Nikmatilah bahagia sebagai sesuatu yang tak ingin
membuatmu merasa kehilangan. Seperti hatimu yang tak ingin kehilangan seseorang
yang sangat kau cintai
Lalu
apa bahagia harus kau pamerkan? Tidak. Bahagia dan sedih itu adalah urusan hati
setiap orang. Tak berarti jika kau sedang sedih lantas kau memberitahu kepada
orang sejagadraya. Atau bahkan memberitahukan pada semua makhluk tentang
penyebab rasa sedihmu datang, *kau siapa
memang?? Hahahha. Lalu ketika kau bahagia kau harus memamerkan itu
dihadapan setiap orang tanpa pandang bulu? Bahkan pada orang yang sedih hati
sekalipun? Itu jahara namanya (-_-)
Bahagia
itu sederhana. Bahagia saat dimana kau bisa menatap senyum dalam bibir dan mata
orang yang kau cintai dan selalu mendoakannya. Sesederhana sebuah pelukan mendarat
dengan hangat dalam tubuhmu. Bahagia akan membuatmu rindu. Rindu akan sebuah
hal yang bisa kau dapatkan dalam suatu kepahitan yang kau alami. Bahagia itu
cantik. Secantik sepasang kakek nenek yang masih bisa saling menggenggam erat
satu sama lain. Secantik ucapan syukur yang kau panjatkan setiap saat. Bahagia itu ada, karna ada Tuhan diantara kita
Tuhan ada bersama kau dan aku
- NSR -
Komentar