Jumat, 23 Mei 2014
Hari ini aku kembali ke pangkuan ibunda. Yah, rumah. Rumah
yang akan slalu kamu rindukan sejauh apapun kamu melangkah. Rumah yang akan
senantiasa menunggumu selama apapun kamu pergi. Rumah yang akan selalu menantimu
seingkar apapun hatimu berucap *ngomong
opo koe nis, nis
Heh heh, lak kamu percaya sama aku? Aku bahkan
bercita-cita ingin pergi sejauh aku bisa melangkah. Menyebar kebaikan sejauh
yang aku bisa, belajar dari kehidupan yang belum pernah aku sentuh dan bertemu
dg berbagai macam manusia yg dapat menyadarkanku yg sampe skrg ga sadar-sadar
hahaha. Semoga yah, papua; kalimantan; bali amiin *numpang doa dikit
Aku berangkat jam 10pagi hari ini. Aku berangkat ke
pool.For your information pool itu
mirip sama terminal cuma disini ga ada babang angcot. Adanya babang bis sama
babang shuttle, travel juga ga ada. Jadi yaa.. isinya manusia segala umur
dengan tas beraneka ukuran. Kentutnya juga macem2 bunyinya. Aku berlari
selambat mungkin yang aku bisa menuju ke babang shuttle. Si babang kecil rambut pendek,
laki laki dengan lubang hidungnya yang cuma dua nanyain ke akuh, iya akuh. Akuh yang sedang
berdiri didepannya sambil ngarep dapet karcis gretongan hahaha.
“cilacap mas, jam berapa?”
“jam 10. Ini mau berangkat”
“no brp yg kosong? Shuttle ya? Bis ga ada?”
“bis adanya setelah stgh12 mba”
“oh, y udah shuttle. no 10 juga ga papa. Brp mas?
“khusus buat mba 85”
“halah, biasanya juga segitu mas” sambil ngeluarin
muka males *kalian hrs bayangin muka akuh
yg imut ini ngeluarin ekspresi males
Aku keluarin uang terakhirku yg paling banyak nol-nya
di Indonesia. Aku terima dengan sah kembalian babang shuttle dengan muka songong
padahal bingung. Aku lupa nanya shuttle ke cilacap letaknya yg
disebelah mana. Secara, ada 3 shuttle sepanjang mata ini memandang. Yee keleus
mukaku ga bingung donk. Ga bingung dan linglung. Kan aku udah bilang aku lagi
mengeluarkan muka songongku hahhahah
Karena ingin mempunyai kesan ramah tamah demi
melestarikan ciri khas bangsa Indonesia, aku mencoba bertanya ke babang pemakai
baju seragam shuttle *ini sebenernya aku
hrs naik shuttle yg mana -_- . okeh, aku tauh harush pakeh shuttle yang
manah. Ituh, iya ituh. Ituh shuttle yg ada didpn mata akuh.
Aku putuskan untuk naikin si shuttle #bukanbabangnya.
Aku duduk di tengah *waow aku diapith.
Sebelah kanan aku ada seorang ibu, emmm kira kira umurnya 35an mungkin, dimana si ibu membawa anaknya yg baru 1,5tahun *hebatkan
aku bisa tahu? Iyalah la wong aku nanya og hahhah
Okeh, pelajaran pertama yang harus kamu dengerin. Bukan
dibaca tapi didengerin. Okeh. Jangan bawa balita atau bayi sepanjang itu ga
kepepet banget untuk perjalanan jauh *iya,
soalnya kalo mepet2 itu enak sama yg udah gede. Pedhopil dong nanti kalo sama
balita hahhah. Kasian balitanya, serius deh. Limarius malah. Aku tahu
balita itu lucu lugu dan polos, tapi itu bukan berarti kamu bebas mau
melakukan apapun demi obsesimu yang ingin pergi dalam suatu perjalanan jauh. Dia
tu sebenernya juga menjerit, batinnya menangis. Hatinya mengatakan segala hal,
namun ia tak bisa mengucap atas apa yang ada didalam hatinya. Balita oh
balita...sabar ya nak. Kamu pasti bisa
Balita disamping aku yang aku lupa nanyain namanya
berjenis kelamin perempuan. Awalnya dia diem, bahasa jawanya manut. Tapi semakin
lama dan lama. Dia menangis, kalo analisaku si; pertama karna dia kepanasan,
kedua karna dia ga pewe, ketiga karna ga sampe sampe dan keempat karna aku duduk
disamping dia. Pandangan pertama, aku kasih senyuman aku yg paling manis. Yes,
berhasil. Balita peyempuan itu tersenyum dengan apik kepadaku. Pandangan kedua..ada
yg aneh. Inget ga pelajaran anatomi dan fisiologi tubuh? Oke, buat kamu yg
bukan anak FKM. Pelajaran biologi deh. Kan mata itu punya pupil, iris dan
sclera. Pupil dan irisnya item banget warnanya. Cantik. Tapi disclera yang
seharusnya berwarna putih bersih seperti ada noda hitam dari si iris. Aku ga
tau itu apa namanya, kelainankah ato cuma sesuatu. Saat aku coba tanya sama si
ibu, beliau bilang beliau mengalami kecelakaan saat kandungannya berusia 1,5
bulan. Kamu suka ngaca kan? Coba deh kamu bercermin dan amati matamu. Cantik. Tidak
semua orang bisa mempunyai mata secantik kamu. Sayang, kamu harus bersyukur
atas hal itu. Ayo ucap terimakasih sama Tuhan!!
Pelajaran
kedua *udah kaya SMA aja
Setengah jam kemudian, babang shuttle berhenti. Dia naikin
penumpang baru. Salah satunya adalah seorang bapak yang kebetulan beliau duduk
disebelah kiriku. Kesan pertama, aku beri ia senyuman yang biasa aja. Dan...kesan
selanjutnya adalah si bapak satu ini ngobrol ga berhenti2. Padahal aku tahu
benar si bapak tahu kalo aku lg dengerin lagu lewat mp4 ku. Oke, berhubung saya
adalah anak yang baik dan penuh dengan tanggung jawab serta rajin menabung dan
cinta sama indonesia jadi aku dengerkan dengan sepenuh hati. Awalnya slow,
asik. Bapaknya cerita panjang kali lebar tentang keluarganya. Tentang anak-anaknya
yang berjumlah tiga dan perempuan semua. Rumahnya yang ada di gunung pati. Dan jadwal
terbangnya alias pengalamannya yang sudah bekerja di beberapa pulau di
Indonesia. Dari berbagai pulau yang si bapak ceritain, dia paling banyak cerita
tentang Kalimantan *duuh si bapak. Ga tau
apa aku lagi kangen sama anak Kalimantan
Bapaknya hebat loh, mimpinya tinggi mencintai anak-anaknya dengan sepenuh hati. Kalo dari ceritanya si. Tapi jujur, aku ndak tahu bagian mana yang harus aku percaya. Karna dalam sekejap dia emm agak sedikit bohong *padahal dikit lagi aku baru mau bilang salut sama si bapak. Dia bilang pernah naik pesawat ke cilacap tahun 99an, kan bandar udara tunggul wulung setau aku baru dibuka setaunan yang lalu..uu yes. Kita terkadang bertemu dengan banyak orang dengan seribu cerita yang mungkin bakal ia buka semuanya. Namun tidak semua hal boleh kamu percayai sepenuhnya. Aku tahu semua manusia itu pada dasarnya baik. Sekarang logikanya gini, lak yo kamu bakal cerita semua tentang keluargamu atau tentang dirimu sendiri kepada seseorang yang baru sejam kamu kenal? Bahkan pada teman yang tak akrab yang sudah kau kenal bertaun-taun pun belum pasti kamu mau terbuka dengannya bukan? Kamu hanya akan bercerita kepada seseorang yang menurut kamu ia dapat kamu percaya, kamu merasa nyaman dengannya dan yang benar-benar kamu cintai. Eh..sreg maksud aku. Na itu juga berlaku untuk orang lain. Jangan sampai saat kamu bercerita dengan seseorang yang baru kamu kenal, kamu langsung ceritain semua tentang kamu dan kehidupanmu. Itu berbahaya. Bukan suudzon, hanya waspada *jangan tanya ke aku ya bedanya apa haha
Bapaknya hebat loh, mimpinya tinggi mencintai anak-anaknya dengan sepenuh hati. Kalo dari ceritanya si. Tapi jujur, aku ndak tahu bagian mana yang harus aku percaya. Karna dalam sekejap dia emm agak sedikit bohong *padahal dikit lagi aku baru mau bilang salut sama si bapak. Dia bilang pernah naik pesawat ke cilacap tahun 99an, kan bandar udara tunggul wulung setau aku baru dibuka setaunan yang lalu..uu yes. Kita terkadang bertemu dengan banyak orang dengan seribu cerita yang mungkin bakal ia buka semuanya. Namun tidak semua hal boleh kamu percayai sepenuhnya. Aku tahu semua manusia itu pada dasarnya baik. Sekarang logikanya gini, lak yo kamu bakal cerita semua tentang keluargamu atau tentang dirimu sendiri kepada seseorang yang baru sejam kamu kenal? Bahkan pada teman yang tak akrab yang sudah kau kenal bertaun-taun pun belum pasti kamu mau terbuka dengannya bukan? Kamu hanya akan bercerita kepada seseorang yang menurut kamu ia dapat kamu percaya, kamu merasa nyaman dengannya dan yang benar-benar kamu cintai. Eh..sreg maksud aku. Na itu juga berlaku untuk orang lain. Jangan sampai saat kamu bercerita dengan seseorang yang baru kamu kenal, kamu langsung ceritain semua tentang kamu dan kehidupanmu. Itu berbahaya. Bukan suudzon, hanya waspada *jangan tanya ke aku ya bedanya apa haha
Si bapak itu baik sebenernya sama aku. Tapi dia hobi
banget turun dari shuttle dan ga bilang sama supir. Bikin aku harus teriak ampe
2x ke supir yang mau jalan tanpa liat si bapak udah di shuttle apa belum.
Anyway, thanks bapak. Makasih sama minuman yang udah bapak
beliin buat aku. Semoga Tuhan selalu melindungi bapak dan keluarga bapak. Tetap
tersenyum bapak, dan jangan mudah terbuka dengan orang lain. Maaf kalo ganis
agak nakal ga dengerin cerita bapak di shuttle. Ganis emank nakal banyak
binalnya hahahah
Oke. Sekian cerita perjalanan ke rumah dariku. Nanti aku
ceritain lagi yang lain
Selamat sore semua manusia yang masih dipercaya oleh
Tuhan untuk bernafas hingga detik ini
Bukan suudzon, tapi waspada
-NSR-
Komentar