Sudah terasa sekali ya dampak kemarau
panjang di Indonesia. Contohnya saja hutan Indonesia yang berada di provinsi
Riau terbakar. Bahkan pada beberapa pemberitaan di televisi, kebakaran yang
terjadi semakin meluas. Aah... saya ndak bisa bayangin gimana rasanya jadi
masyarakat Riau yang udara oksigennya tercampur dengan kepulan asap hutan yang
begitu tebalnya. Belum beberapa daerah yang sudah mulai kekeringan, bahkan
sawah saja tanahnya sampai retak-retak. Kerasa ya kalau sudah udara dan air
yang terganggu. Terasa banget kalo hidup kita tergantung mereka berdua. Yang suka
buang-buang air, yang suka cemari udara sama limbah...jangan pernah lupa kalo kita
yang butuhin alam. Bukan alam yang butuhin kita. Kan kita yang make mereka
Kemarau panjang ini konon merupakan dampak
dari El Nino. EL Nino adalah suatu gejala
penyimpangan kondisi laut yang ditandai dengan meningkatnya suhu permukaan laut
di samudra Pasifik sekitar equator khususnya di bagian tengah dan timur
(sekitar pantai Peru). Penyimpangan kondisi laut ini menyebabkan terjadinya
penyimpangan pada kondisi atmosfer yang pada akhirnya berakibat pada terjadinya
penyimpangan iklim. Dalam kondisi iklim normal, suhu permukaan laut di
sekitar Indonesia (pasifik equator bagian barat) umumnya hangat dan karenanya
proses penguapan mudah terjadi dan awan-awan hujan mudah terbentuk. Namun ketika fenomena el-nino terjadi, suhu
permukaan laut di pasifik equator bagian tengah dan timur menghangat, dan perairan
sekitar Indonesia justru umumnya mengalami penurunan suhu (menyimpang dari
biasanya). Akibatnya, terjadi perubahan pada peredaran masa udara yang
berdampak pada berkurangnya pembentukan awan-awan hujan di Indonesia.1
Nah jadi deh kemarau panjang dibeberapa daerah khususnya di Indonesia...
Kuasa alam emank ga bisa dihindari ya. Kita
liat Myanmar sampai banjir begitu. Hanya 2 dari 14 negara bagian Mtanmar yang
tidak terkena curah hujan tinggi.2 Puluhan orang meninggal dunia,
bahkan beberapa warganya sudah mulai terancam wabah penyakit. Dan Indonesia,
banyak banget daerah yang dilanda kekeringan. Udah rasanya kaya curah hujan yng
di Myanmar setengahnya dikasih dah ke Indonesia hahaha
Kita liat ada beberapa daerah yang sampai
harus mengkonsumsi dari sumber air yang tidak baik, misalnya saja sungai yang
sudah tercemar limbah. Bersyukurlah kita yang masih berada didaerah yang serba
kecukupan. Air masih cukup meski ujan ga dateng dateng. Bijak-bijaklah dalam
menggunakan air bersih. Hati-hati juga dalam menjaga stamina tubuh biar daya
tahan tubuh kita tidak goyah. Tak banyak hal yang bisa kita lakukan. Ada beberapa
kuasa Tuhan yang tidak bisa kita cegah.
Apapun namamu El Nino...kami harap negara
kami tetap berada pada zona yang baik.
Sumber
1. Supari, M.Sc. 2015. Sejarah Dampak El Nino di Indonesia. (http://www.bmkg.go.id/bmkg_pusat/lain_lain/artikel/Sejarah_Dampak_El_Nino_di_Indonesia.bmkg#ixzz3i0ert0gJ). Diunduh tanggal 6 Agustus 2015
1. Supari, M.Sc. 2015. Sejarah Dampak El Nino di Indonesia. (http://www.bmkg.go.id/bmkg_pusat/lain_lain/artikel/Sejarah_Dampak_El_Nino_di_Indonesia.bmkg#ixzz3i0ert0gJ). Diunduh tanggal 6 Agustus 2015
2. Amanda Puspita Sari. 2015. Banjir Melanda Myanmar, Puluhan Orang Tewas. (http://www.cnnindonesia.com/internasional/20150802172241-106-69585/banjir-melanda-myanmar-puluhan-orang-tewas/)
Diunduh tanggal 6 Agustus 2015
Komentar