Rinduuu rindu serindu rindunya
uououooo... *skip*
Ok congs. I’ll share with you about myhoneymoon
in kampung inggris, Pare *honeymoon dari
hongkong*. Actually that’s not a difficult trip. Just iseng-iseng berhadiah
trip which can make your day to be..ya
jadi ada kerjaannya aja hehe
Aku sempat stay di kampung inggris untuk
sebulan lamanya. Tujuannya apa? Cukuplah kamu mengerti hanya untuk kabur
sejenak dari rumah mencari sebuah relaksasi sembari belajar *belajarnya bohong banget*. Karena memang
dari awal tidak ada sebuah niat yang baik, jadilah saia yang baru seminggu tapi
sudah merasa bored, maybe just me who feel bored like this one.
Minggu pertama *bukan malam pertama* disini.
Aku pergi ke simpang lima gumul, bangunan eropa ala ala Kediri. Simpang lima
yang terkenal seantero Kediri ini berjarak ±22 km dari kampung inggris. Kalo
naik motor sekitar butuh 30menit buat kesini. Jalannya tinggal lurus ikuti
petunjuk jalan yang ada tulisannya simpang lima gumul. Gampang, kagak bakal
nyasar. Bangunannya berdiri megah ditengah persimpangan. Jangan kesini siang
hari. Tak ada pohon tinggi disini. Datanglah kesini saat pagi hari untuk
sekedar jogging atau sore hari saat matahari sudah tak berada diatas kepalamu
yang banyak kutunya *hahaha*
Pada minggu ketiga aku juga datang
kesini. Kenapa aku datang ketempat yang sama untuk kedua kalinya? Ceritanya begini..
Pada suatu waktu, datanglah seorang
dedemit dari suatu negeri antah berantah dimana kita belom bisa menemukan
indomaret dan alfamart disana. Bentuknya yang tragis dan menyedihkan tapi
gantengnya setengah mati ini datang ke kampung inggris hanya untuk belajar Bahasa
inggris. Tapi apa daya dia yang tidak bisa focus dengan semua kenyataan hidup
di kampong inggris ini mengajak aku, si peri bersayap imut jelita ke simpang
lima Gumul.
Awalnya aku si ayo-ayo aja. Tapi kalian
tahu apa yang bikin aku berfikir 1 milyar kali untuk mengiyakan ajakan dia? Dia
minta naik sepeda. Aku si fine-fine aja kalo dia naik sepeda ampe Gumul, yang
bikin aku ga fine cuma kelelahan akut yang akan mendera padanya setelah
mengontel jarak yang lumayan jauh itu. Bayangin aja kalo aku harus susah susah
mijit otot-otot dia yang udah mirip Arjuna kagak makan 1 minggu. Kan nyusahin
kan?? Dan setelah kami berunding melalui perundingan yang cukup panjang dan
complicated serta ngotot2an. Tersebutlah aku yang berperan sebagai malaikat
dengan motor pinjaman eh sewaan dan dia, pangeran bersepeda ontel item ngenes *hahaha*.
Kayuhan sepeda dia ibarat iklan parfum
laki, sekali merengkuh dua tiga kambing tergoda. 1 km pertama..5km pertama. Syalalala.
Jadilah si abang yang melambaikan bendera putih minta diseret pake motor. Actually,
saya amat senang ketika dia melambaikan bendera putih. Bukan karena aku bahagia
karna dia kalah, tapi karena tak tega liat dia naik sepeda sejauh itu. Kami seret
menyeret beberapa kali. Sampe pada suatu titik dia bertanya, “masih jauh nis?. Dan
aku hanya bisa menjawab, “engga ko, dikit lagi. Tuh udah keliatan. 1 belokan
lagi”. Padahal kan aku bohong. Hahahaha. La gimana lagi, masa kami balik ke
kosan yang jaraknya juga entah udah seberapa jauh. Kan sayang kan, usaha dia
sia sia
I will show you about this picture
building..
Photo by Yogi |
Banyak orang datang kesini hanya untuk
sekedar berfoto. Reliefnya bagus meski gak tahu artinya apaan. Free masuk sini
mah. Tak usah khawatir dengan bekal, dibawah bangunan tinggi ini ada babang2
penjuan makanan *ga tau harganya berapa
tapi*, foto wisata Kediri juga ada disini. Terus diatas bangunan yang
menjulang tinggi ini hiduplah banyak sarang burung, aku tak tahu itu macam
burung apa. Yang jelas bukan burung gereja, apalagi burungnya manusia hehe
Kami disini hanya duduk termenung
menatapi langit dan burung yang sibuk terbang kesana kemari. Sembari menebak
itu burung apa, saling bertanya dan menjawab meski jawabannya ga ada yang bener.
Kami yang mengamati orang-orang macam ABG lagi double date, triple date dan
sepasang remaja alay nyasar ga tau arah *itu
kami OK*. Kami memotret sudut kanan kiri. Dari pose jongkok, loncat,
njengking, lari, terbang, yah semuanya-lah kecuali ngangkang
Kalo kamu amati sepanjang perjalanan ke
gumul, nanti bakal ada tulisan yang bunyinya *intinya* Gumul adalah
hasil dari pembayaran pajak anda. Keren yak? dari pajak cuman satu kabupaten
udah bisa buat bangunan setinggi dan semegah itu. Berarti kalo pajak dari satu
negara itu duitnya kaya apa yak?? Pantas saja di korupsi sama banyak pejabat
kagak habis2.
Yang lebih kerennya lagi adalah bangunan
ini masih bersih banget dari tangan2 tuyul kesepian yang suka curhat di dinding
atau jalanan umum. Beda banget kalo kamu mau naik ke Gunung Kelud atau ke kawah
Gunung Bromo yang punya tangga cinderella, banyak banget curahan hati dari
tangan tuyul yang kesepian di kanan kirinya. Semoga Gumul akan tetap bersih yah
;)
Komentar