Duh abang, apa kabar blog adek? Sudah bersarang
laba-laba dan ada ee kecoa dimana mana *hii
jorok. Tapi ga papa abang, blog adek masih bisa dibersihin. Cuma butuh
perawatan dan perhatian. Abang aja adek service, masa blog adek engga? * skip. Ngomong apa saia -__-
Hai mblo, apa kabar? Lama tak bersua. Lama tak
mencurahkan isi hati kepada diary kesayangan *diary bullshit ini mah haha. Engga lah, cintaku setengah mati sama
kamu. Kalo ga ada kamu aku mau mencurahkan segenap isi hati jiwa dan raga ke
siapah???
Malam ini ada bintang? Engga? Engga bisa liat
bintang banget? Ya udah apa boleh buat, liat aja foto aku. Aku ikhlas kok. Cahaya
wajah aku udah mirip cahaya bintang gitu. Ketagihan dan ga bisa brenti natep ga
nanggung, tapi sepanjang 21 tahun saia hidup belum pernah si ada yang merasakan
itu. Kebanyakan efek yang timbul mual dan muntah. Yaa ga sampe jantungan, cuma
masuk ruang ICU *Ih Cucok Uh
Gimana? Malam ini aku mau berbagi tentang
malaikat. Bukan, saia bukan mau ngomongin malaikat maut -__-. Saia masih punya
banyak dosa, ada satu dosa yang belum saia tebus. Meskipun saia tak tahu
bagaimana cara menebusnya haha
Okeh. Malaikat. Percaya kalian pada sebuah
keajaiban? Keajaiban itu nyata adanya. Iya, “karena tak ada hal yang terjadi secara kebetulan”. Semua yang
terjadi di dunia ini adalah kombinasi antara usaha kita, rencana kita, dan
takdir Tuhan. Tuhan itu adil, adil banget. Dia juga ga pernah ninggalin
hambanya sendirian. Yaa ga tau ya kalo kamu yang suka ninggalin Tuhan. Yaa ga
tau juga kalo kamu masih ngerasa kesepian sampe sekarang, aku siap sedia
nemenin ko *eh haha
Malaikat pertama. Mereka adalah malaikat yang
diutus oleh Tuhan yang entah sebenernya aku kudu bahagia liat mereka atau
nangis tersedu. Mereka yang sepasang sepatu ini yang tiba2 ada aja didepan
mata. Terus bantuin semua urusan sempro aku yang tanpa bantuan mereka emm
mungkin aku ga tau saat itu akan menjadi seperti apa. Aku mau cerita emm apa
ya, lupa haha. Skip aja deh. Pindah ke malaikat kedua
Malaikat kedua. Malaikat ini adalah malaikat yang
paling indah yang pernah Tuhan hadirkan untuk saia *eaa minta dilempar pake sandal. Cuma dia yang bisa bantu aku
menghadirkan dosbing kedua ke semhas aku. Jadi ceritanya dia itu brondongnya
dosbing aku gitu *bohong banget sumpeh
sumpeh. Bayangin, tiap dia bimbingan selalu diberi arahan yang benar. Lha
aku? Baru liat aku aja dosbing udah lelah. Haduh
nak, bapak lelah liat kamu lagi kamu lagi. Kita seminar bersama, lebih
tepatnya setelah dia berbaik hati mau seminar bersamaku. Dia itu baik banget,
banget boongnya hahaha *peace bro. Adegan
paling bersejarah itu adalah saat kami, yang sama-sama tidur pagi karena
nglembur ngerjain ppt *jangan ditiru
adegan berbahaya terus bangun sama-sama mager. Yang niatnya berangkat ngampus
bareng jam berapa terus endingnya berangkat jam berapa. Yang niatnya saling
membangunkan biar bisa baca proposal masing-masing sebelum ngampus tapi gagal. Yah
begitulah niat yang tak ikhlas mendatangi kami, yang sudah PHP-in kami. Dan akhirnya
kamipun jadi butiran permata hahaha
Dosbing kami dua, sama. Sama sama besar dan sama
sama ingin melupakan kami *sepertinya.
Aturan, snack yang tersedia 2 kotak dengan minuman 4 rasa untuk dua dosbing
plus sedotan. Karena matahari sudah bersinar teramat amat sentosa, kamipun beli
itu snack dengan seenak jidat kami. Emm engga engga, ralat. Jidat aku lebih
seksi dari dia. Tersedia dua kotak snack dan dua roti ukuran all size *bolu apa pancake gitu aku lupa. Terus kami
sarapan berdua, udah gitu sama-sama pake putih item gitu. Meskipun terlihat
mesra dan sweet, tapi kami mirip kaya SPG magang yang lagi sarapan bersama *hehe
Abis sarapan yang tidak bisa kami nikmati dengan
khidmat, kami ke indomaret. Beli minum buat dosbing. Kami ga pelit ko, sumpah. Kami
cuma sepasang insan manusia yang lelah #malas mau seminar. Dan kamipun membeli hanya
2rasa minuman per dosbing. Baikkan kami? Iya donks. Kami kan makhluk Tuhan
paling seksi *ga nyambung. Kami ga
jahat-jahat amat ingin membuat dosbing kami kembung di seminar kami mblo *masih ngeles. Dan kami yang akhirnya
mengikhlaskan diri untuk pergi ke kampus *siiiinggggg
Sampai dikampus ini dosbing datangnya lamaaa
banget. Yassalam, jadilah kami yang hanya berdua berada di ruangan pojok. Terlihat
mesra, tapi sesungguhnya kami sibuk dengan paper di tangan kami masing2. Yang satu
sibuk stabilo proposal #dia dan yang satu galau serta malas Cuma klik klik ppt
#aku *keliatan kan mana yang rajin mana
yang pemalas? Ini yang laki mana yang perempuan mana coba. Dan aku pun
terjebak menatapnya *eaa mohon tolong
Tuhan, salah focus
Singkat cerita, seminar kami dimulai. Dengan gayanya
yang gagah berani si dia *dia laki-laki
dia manusia dia…apa lagi yak? memulai presentasinya. Setelah selesai si
dosbing mulai ngajak ribut hahaha, ngasih pertanyaan maksudnya. Oke mblo,
lupakan apapun yang terjadi pada dirimu saat ini. Ini adalah saat-saat dimana
rasanya ga bisa brenti natep dia hahaha. aku ga pernah sangka, dia hebat dalam
mempertahankan, proposalnya... Coba itu konser, aku udah bakal berdiri paling
depan sambil kasih big applause. Presentasi dilanjutkan oleh aku. Setengah perjalanan,
dosbing kedua datang *jengjeng. Sembari
menatap ini manusia yang ada didepan mata saia #dia, saia hanya bisa berkata sialan kau. Niatnya itu aku duluan yang
presentasi baru dilanjutin sama dia. Tapi entah ada angin apa tetiba dia udah
presentasi duluan. Yah sekali lagi, itulah niat yang sudah ber-PHP. Proposal kami
mengambil tema tentang rokok, dan penonton seminar kami perokok semua. Syalalalala..
Saat presentasi kami selesai. Dosbing kedua kami
membuat les privat khusus untuk kami berdua, sepasang remaja yang sama2 minta
ditimpuk. Yaah ga usah jauh2 ke KUA, cukup panggilkan kami saksi. Untuk menyaksikan
kami direvisi habis-habisan. Oh sayangku...
Saat dosbing berkata lalalayeyeyelalala kami hanya bisa saling menatap sembari berucap “iki maksude opo? Aku rak reti”. Yah itulah
kami yang kelewat romantis, disaat hanya bertigapun kami hanya berbicara lewat
mata
Selesai seminarpun kami hanya bisa terbaring lemah
dikasur kami *masing2
Entah apa yang
kami pikirkan saat itu. Yang jelas, kami lelah
bapak..
Komentar